Harta Para Konglomerat Singapura Naik Rp 2.954 Triliun, Gara-gara Ini Nih!

2 hours ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Harta kekayaan sebagian besar konglomerat Singapura mengalami peningkatan yang cukup besar berkat terlaksananya rangkaian konser dua musisi ternama, Taylor Swift dengan 'The Eras Tour' dan Coldplay dengan 'Music of the Spheres World Tour'.

Melansir dari Forbes, Sabtu (21/9/2024), rangkaian konser kedua musisi tercatat berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi Singapura yang sedang lesu. Khususnya dari sektor pariwisata.

Berkat itu perekonomian Singapura tercatat tumbuh positif selama dua kuartal berturut-turut. Kondisi ini kemudian turut memberikan angin segar ke pasar saham negara itu, yang membuat harta kekayaan dua per tiga orang paling tajir Singapura meningkat cukup drastis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan rangkaian pertumbuhan ekonomi berkat konser kedua artis ini membuat kekayaan bersih kolektif dari 50 konglomerat terkaya di negara tersebut meningkat lebih dari 10%, menjadi US$ 195 miliar atau setara dengan Rp 2.954,25 triliun (kurs Rp 15.150/dolar AS).

Sementara itu, kantor berita Agencia EFE melaporkan perekonomian tumbuh 2,7% year-on-year pada kuartal pertama 2024 yang sebagian berkat sektor terkait pariwisata karena terlaksananya konser Taylor Swift dan Coldplay.

Kementerian perdagangan Singapura menyatakan dalam sebuah laporan pertumbuhan PDB negara itu sebagian didukung oleh sektor jasa terkait pariwisata seperti sektor akomodasi yang tumbuh 14,4% dan sektor transportasi-penyimpanan yang tumbuh 6,8%.

Dalam laporan lain dari otoritas moneter Singapura mengatakan konser tersebut berkontribusi pada peningkatan pariwisata dan menghasilkan antara SGD 350-450 juta atau setara dengan Rp 4,1-5,28 triliun.

Lembaga itu juga melaporkan rangkaian konser tersebut juga berperan dalam meningkatkan jumlah wisatawan asing. Tercatat jumlah wisatawan asing ini naik hingga 26% pada kuartal pertama 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadi 4,4 juta pengunjung.

Selain itu, okupansi hotel mencapai 80% antara Januari sampai Februari 2024, dibandingkan kuartal terakhir 2023 yang sebesar 77%. Kemudian maskapai penerbangan juga ikut mengalami peningkatan 30% untuk permintaan perjalanan ke Singapura selama konser Taylor Swift.

(fdl/fdl)

Read Entire Article