Upaya Penguatan Tata Kelola-SDM Percepat Pengembangan Candi Borobudur

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas menghadiri rapat Pelestarian Candi Borobudur Sebagai Situs Warisan Dunia secara virtual. Rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tersebut membahas percepatan pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).

Salah satu poin pembahasan dalam rapat adalah penuntasan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) Tata Kelola Kompleks Candi Borobudur. Perpres itu mengatur bahwa Tata Kelola Kompleks Candi Borobudur merupakan bentuk mekanisme pengelolaan secara terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan Kompleks Candi Borobudur sebagai warisan dunia melalui kebijakan pengaturan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Untuk tata kelolanya agar ini penanganannya permanen, kami siap support percepatan Perpres, termasuk penguatan kelembagaan dan SDMnya, Pak Menko," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pelayanan publik di sektor pariwisata. Pertama mempercepat replikasi inovasi yang meningkatkan pengalaman wisatawan sekaligus menggerakkan ekonomi dan meningkatkan daya tarik wisata.

Kedua, mendorong digitalisasi dalam pelayanan publik di sektor pariwisata yang mempermudah pengelolaan dan integrasi layanan wisata untuk wisatawan. Ketiga, mendorong kemudahan, kecepatan, dan transparansi investasi sektor pariwisata melalui Online Single Submission (OSS), tanda tangan elektronik (TTE), dan penyederhanaan persyaratan izin.

Anas menjelaskan dalam pengembangan sektor pariwisata perlu upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui beberapa politeknik pariwisata di Indonesia. Menurutnya Politeknik Pariwisata memiliki peran kunci dalam menjembatani gap antara kebutuhan industri pariwisata dan kompetensi SDM yang ada.

Untuk mendukung hal tersebut, kata dia, Kementerian PAN-RB melakukan penataan dan penguatan pada organisasi Politeknik Pariwisata agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan untuk mendukung pengembangan daerah pariwisata.

Strategi yang dilakukan untuk memastikan program pengembangan pariwisata dilanjutkan pada pemerintahan berikutnya adalah dengan terus melakukan reformasi birokrasi pada beberapa tema yang telah ditentukan.

"Yaitu pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan digitalisasi," imbuhnya.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi seluruh pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan strategi percepatan pengembangan DPSP.

"Ini semua teamwork yang bekerja, saya berterima kasih dan kalian luar biasa," ujarnya.

(prf/ega)

Read Entire Article