
Wamenlu Aris Havas Oegroseno mengungkap perkembangan KBRI Pyongyang, Korea Utara, yang kosong 4 tahun karena pandemi COVID-19. Havas mengungkapkan, KBRI Pyongyang mulai tahun ini dibuka kembali.
"Tadi juga ditanyakan KBRI Pyongyang 4 tahun kosong. Betul dikosongkan karena sesuai permintaan pemerintah setempat pada saat COVID memang diminta dikosongkan semua diplomat keluar dari Korut. Tapi semenjak tahun ini sudah mulai dibuka," kata Havas dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/7).
Meski 4 tahun kosong, namun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tetap berjalan karena Kemlu harus membayar biaya sewa gedung KBRI dan Wisma KBRI di Pyongyang.
"Dan juga biaya pemeliharaan tetap dilakukan staf lokal yang masyarakat setempat warga negara Korea Utara sehingga tidak mengganggu, sehingga DIPA masih berjalan," tuturnya.

Havas juga menyebut ada 4 staf KBRI yang sudah kembali KBRI Pyongyang untuk menjalankan tugas.
"Insyaallah sudah ada 4 staf kami yang sudah bertugas di Pyongyang," pungkasnya.
KBRI Pyongyang menjadi salah satu sorotan bukan hanya karena kosong selama 4 tahun, tapi juga karena kekosongan posisi dubes.
Komisi I DPR pada Sabtu (5/7) dan Minggu (6/7) telah melakukan uji kelayakan atau fit and proper test terhadap 24 calon dubes. Salah satu yang diuji adalah Mayjen (Purn) Gina Yoginda yang jadi calon dubes Korut.