
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI telah mengamankan 5.634 barang tertinggal, termasuk 2.250 barang berharga seperti gawai, laptop, dompet, perhiasan, dan dokumen penting dengan estimasi nilai Rp 7,47 miliar.
“Fakta ini mencerminkan kesiapsiagaan layanan kami dan kepercayaan yang terus dibangun melalui sistem layanan pelanggan yang aktif 24 jam,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, seperti dilansir Antara, Minggu (6/7).
Laporan kehilangan dapat dilakukan melalui Contact Center 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau langsung ke loket layanan pelanggan di stasiun. Seluruh laporan akan ditindaklanjuti dengan prosedur yang jelas dan mudah diakses.
KAI memastikan pelanggan merasa aman selama perjalanan dengan menjaga barang bawaan, karena yang dikembalikan bukan sekadar benda, tetapi juga membangun kembali rasa percaya terhadap layanan.
"Kisah Megananda satu dari ribuan bukti bahwa transformasi KAI adalah aksi nyata,” kata Anne.
Terbaru, seorang penumpang KA Manahan Priority bernama Megananda Daryono berhasil mendapatkan kembali gawai miliknya yang tertinggal di kereta, setelah petugas menemukan dan mengembalikannya dalam waktu kurang dari 12 jam.
Kejadian bermula saat Megananda melakukan perjalanan dari Stasiun Gambir menuju Yogyakarta pada 3 Juli 2025. Setibanya di tujuan, ia baru menyadari gawai miliknya tertinggal di kursi 6A.

Beruntung, saat anaknya mencoba menelepon nomor tersebut, panggilan dijawab oleh petugas Polsuska di Stasiun Solo Balapan yang telah mengamankan gawai tersebut.
“Saya sangat terkesan. Tidak hanya barang saya kembali, tapi kepercayaan saya terhadap layanan publik juga ikut pulih. Ini wajah baru KAI yang patut dibanggakan,” kata Megananda dalam keterangan resmi KAI diterima di Jakarta, Minggu.
Penyelia Polsuska Stasiun Solo Balapan Indra Sarwono menjelaskan gawai dengan merek ternama itu ditemukan pukul 18.16 WIB oleh petugas KA Manahan, dan diserahkan melalui On Train Cleaning (OTC) ke pos Polsuska.
Saat gawai berdering, Indra menjawab panggilan dari pemilik dan segera berkoordinasi untuk pengiriman melalui KA Lodaya 79. Gawai tiba malam itu juga di Stasiun Yogyakarta dan diterima oleh petugas Polsuska setempat.
Keesokan paginya (Kamis 4 Juli, Red) Megananda mengambil kembali gawai miliknya dengan menunjukkan identitas dan tiket perjalanan.
Indra menjelaskan, barang tertinggal yang ditemukan akan didata, diinput ke sistem Lost and Found, disimpan di lemari kaca, dan diumumkan agar mudah dikenali pemiliknya.
“Ada rasa bangga ketika kami bisa membantu penumpang menemukan barangnya dan melihat wajah bahagia mereka. Ini bagian dari nilai amanah yang selalu kami pegang,” katanya lagi.