Jembatan Layang Pasupati, Taman Sari, Kota Bandung membentang luas menghubungkan Jalan Pasteur dan Jalan Surapati. Jembatan sepanjang 2,8 kilometer ini jadi simbol ikonik Kota Bandung, yang senantiasa dilalui kendaraan baik bagi warga Bandung maupun mereka yang baru tiba dari luar kota.
Tapi, di balik kemegahan Pasupati, tersimpan tumpukan sampah di bawah jembatan.
Bau busuk menyeruak kala kumparan menyambangi lokasi yang bersebelahan dengan Taman Pasupati itu, pada Kamis (29/5).
Sampah-sampah itu terdiri dari limbah rumah tangga, plastik, kardus, hingga sisa makanan kemasan yang menggunung hampir 2 meter. Tak hanya limbah sisa makanan, sebuah barang elektronik televisi tampak menyeruak di puncaknya.
Tak jauh dari gunungan sampah itu, anak kecil hingga remaja asyik bermain skateboard. Obrolan dan tawa terdengar, seolah tak menghiraukan bau busuk yang menguar di sekitar mereka.
Tak hanya mereka, masih dalam radius yang dekat dengan tumpukan sampah itu, beberapa warung yang menjajakan makanan dan minuman. Biasanya, warung-warung ini menjadi tempat istirahat atau sekadar ngopi santai anak-anak yang sudah lelah beraktivitas.
Lilis (17)--bukan nama aslinya–anak dari pemilik warung, bercerita bahwa tumpukan sampah itu sudah ada sejak dirinya masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Artinya, sampah-sampah itu sudah ada dari tahun 2016-2017.
“Biasanya suka bantuin ibu jualan di sini. Dari saya SD juga sudah ada sampah di sini. Kadang sih tercium bau, tapi karena sudah biasa jadi ya dibiarin aja,” tutur Lilis sembari membenahi peralatan makan untuk warung.
Lilis mengaku, dia maupun adiknya tidak pernah terkena penyakit, meskipun sering kali mencium aroma sampah saat sedang berjualan.
Sebab, menurut Lilis, ia tak setiap hari berjualan di sana. Meski ia punya kekhawatiran suatu hari kesehatannya terganggu.
“Sehat-sehat aja asih. Adik juga sehat karena kita nggak setiap hari di sini. Cuma perasaan takut mah ada,” ucapnya.
Meskipun, berdekatan dengan tumpukan sampah, warung-warung tersebut ramai dikunjungi. Terutama malam minggu, saat banyak anak muda bermain skateboard atau sekadar hangout bersama teman.
Tumpukan sampah yang sudah ada sejak bertahun-tahun itu ternyata berasal dari permukiman di sekitar Taman Sari. Beberapa pemulung yang sedang bersantai bercerita, biasanya setiap satu pekan sekali ada petugas lingkungan yang mengangkutnya.
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang jauh dari permukiman membuat warga memutuskan ...