Mengenang Kenaikan Yesus Kristus lewat Burung Perkutut di GKJ Gondokusuman Yogya

1 month ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Burung perkutut yang dilepaskan saat peringatan Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaBurung perkutut yang dilepaskan saat peringatan Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Pendeta Yudo Aster Daniel membuka pintu sangkar yang membebaskan 24 burung perkutut, tepat di hitungan ketiga para jemaat. Tepuk tangan membuncah, mengantarkan burung-burung itu ke alam bebas, tempat di mana semestinya mereka hidup.

Ratusan pasang mata menatap ke atas, mengikuti jejak terbang burung-burung itu hingga hilang di antara awan. Jejak spiritual pun terasa ditinggalkan di udara—seolah menelusuri jejak Yesus Kristus yang, dalam iman umat Kristen, naik ke surga dua milenium lalu.

“Semoga burung-burung yang kita lepaskan ini bisa terus lestari dan beranak-pinak,” ujar Pendeta Yudo, suaranya pelan namun penuh harap.

Pelepasan burung itu menjadi penutup dari rangkaian ibadah peringatan Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, GKJ tertua di DIY, Kamis (29/5) pagi. Ibadah berlangsung dalam dua sesi dan diikuti lebih dari 2.000 jemaat.

Lebih dari 2.000 Jemaat Ikuti Ibadah di GKJ Gondokusuman

Jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman Yogya menjalani misa Kenaikan Yesus Kristus dengan khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaJemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman Yogya menjalani misa Kenaikan Yesus Kristus dengan khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Teng… Teng… Teng…

98 kali dentang lonceng menggema dari menara gereja, memecah kesunyian. Di dalam gedung bersejarah yang teduh dan beratap tinggi itu, bangku-bangku kayu mulai terisi penuh. Jemaat datang dari berbagai penjuru kota, sebagian bahkan dari luar provinsi.

”Total 2.000 lebih jemaat, sesi pagi itu sekitar 1.500 jemaat, sesi kedua sekitar 500 jemaat,” kata Ketua Panitia Ibadah Kenaikan Yesus Kristus, Joko Pamungkas.

Ia menyebut, pagi itu ada 90-an jemaat dari GKJ Gondang, Sragen, yang hadir dan mengikuti ibadah di GKJ Gondokusuman. Mereka datang menggunakan dua bus, sebagai bagian dari kunjungan balasan atas silaturahmi jemaat GKJ Gondokusuman sebelumnya.

Jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman Yogya menjalani misa Kenaikan Yesus Kristus dengan khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaJemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman Yogya menjalani misa Kenaikan Yesus Kristus dengan khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Tepat pukul 09.30 WIB, Kidung Pasamuwan Jawi nomor 022, Puji Konjuk Allah Rama, bergema memenuhi ruangan. Lembut namun khidmat, kidung itu mengantar langkah Pendeta Yudo menuju mimbar. Dalam balutan liturgi Jawa yang syahdu, ia membuka ibadah.

Sumangga pangabekti menika kita sengker kanthi pengaken. (Marilah kita tunduk kepada pengabdian ini dengan rasa syukur),” ucap Pendeta Yudo Aster Daniel, memimpin jalannya ibadah.

Terbangnya Burung Perkutut, Pengingat Kenaikan Yesus Kristus

Pelepasan burung perkutut pada momen hari Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogya, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaPelepasan burung perkutut pada momen hari Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogya, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Pelepasan burung perkutut di akhir ibadah bukan sekadar seremonial, namun juga menjadi stimulus kepada jemaat untuk menatap ke atas, mengenang peristiwa Kenaikan Yesus Kristus ke surga.

Pendeta Seno Adhi Noegroho yang juga dari GKJ Gondokusuman, sebagaimana para murid Kristus dahulu menatap langit ketika menyaksikan Sang Guru terangkat ke surga, demikian pula jemaat diharapkan merasakan kembali peristiwa itu melalui gerak terbang burung-burung yang dilepaskan.

”Mereka melihat ke atas, melihat Tuhan Yesus sampai hilang di awan-awan. Jadi, dengan melepaskan burung ini diharapkan warga ikut merasakan yang dirasakan para murid waktu itu,” kata Pendeta Seno.

Panitia misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman sedang merapikan patung Yesus Kristus, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaPanitia misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman sedang merapikan patung Yesus Kristus, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Bagi umat Kristen, peristiwa Kenaikan Kristus bukan sekadar klimaks dari kisah penyaliban dan kebangkitan. Ia adalah pengukuhan iman—penegasan keilahian Sang Mesias. “Bahwa Yesus adalah benar-benar anak Allah, dia sungguh bangkit, dia kembali bersama-sama dengan Bapa di surga,” lanjutnya.

Saat Kristus diangkat ke surga, tanggung jawabnya lalu diturunkan kepada para murid—kini gereja. Tugas yang berlanjut di dunia yang terus berubah, namun tetap membutuhkan suara kasih, pengharapan, dan pengabdian.

”Mereka punya misi untuk mewartakan kerajaan Allah, itu tugas dari gereja,” ujarnya.

Dari Burung Pipit ke Burung Perkutut

Pelaksanaan misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogya, berlangsung khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaPelaksanaan misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogya, berlangsung khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Tahun ini menjadi yang pertama GKJ Gondokusuman melepas burung perkutut dalam ibadah Kenaikan Kristus. Tahun-tahun sebelumnya, burung pipitlah yang dilepaskan. Namun, perubahan itu muncul dari kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

“Karena burung pipit sering jadi musuh petani, tahun ini kita ganti dengan perkutut,” ujar Joko Pamungkas.

Pilihan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga ekologis. Perkutut, yang dahulu banyak ditemui di pekarangan rumah dan sawah di Yogyakarta, kini mulai langka. Inisiatif gereja ini sejalan dengan program pemerintah yang mendorong pelepasan burung perkutut liar untuk memulihkan ekosistem lokal.

“Dari pemerintah kan juga ada program melepaskan burung perkutut di sekitar DIY, makanya sekarang itu banyak perkutut liar di sekitar rumah kita. Nah, kita ingin mendukung program itu juga,” tambahnya.

Pelaksanaan misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogya, berlangsung khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaPelaksanaan misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogya, berlangsung khidmat, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Meski harga perkutut lebih mahal, kata Joko, hal itu tak menjadi soal. “Walaupun harganya lebih mahal dari burung pipit, tapi enggak masalah, biar ekosistem kita lebih baik.”

Namun, pelepasan burung perkutut ini bukanlah akhir. Ini hanya satu bagian dari rangkaian panjang ibadah umat Kristen, dari pra-Paskah pada 5 Maret silam, hingga Pentakosta pada 8 Juni mendatang, 10 hari setelah Kenaikan Yesus Kristus.

Di momen Pentakosta, GKJ Gondokusuman akan menggelar unduh-unduh sebagai ucapan syukur atas turunnya Roh Kudus dan juga musim panen.

“Nanti kami akan mengadakan unduh-unduh sebagai ungkapan syukur, memperingati turunnya Roh Kudus sekaligus musim panen,” kata Joko Pamungkas.

Panitia menyambut kedatangan jemaat misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan JogjaPanitia menyambut kedatangan jemaat misa Kenaikan Yesus Kristus di GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (29/5). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Read Entire Article