
Apa itu ochem? Pertanyaan ini banyak diajukan dalam kelas ilmu kimia.
Ochem banyak diajarkan dalam program studi Kimia di perguruan tinggi. Prinsip kimia ini digunakan dalam berbagai bidang seperti farmasi, kedokteran, biokimia, mikrobiologi, pertanian, dan lainnya.
Penjelasan Apa itu Ochem bagi Mahasiswa

Sebelum memahami apa itu ochem, ketahui lebih dahulu kepanjangannya. Ochem merupakan singkatan dari organic chemistry, atau kimia organik dalam bahasa Indonesia.
Kimia organik adalah cabang ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogent dan belerang.
Sejak tahun 1780-an, ahli kimia mulai membedakan antara senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa yang dapat diperoleh dari organisme hidup.
Diambil dari buku Kimia Organik I, Wara Dyah Pita (2021:2), ciri-ciri senyawa organik adalah sebagai berikut.
Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah
Bersifat non-polar sehingga kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di pelarut non-polar
Mudah terbakar
Tidak menghantarkan listrik karena tidak meng-ion
Reaksi kimianya berlangsung relatif lambat
Memiliki isomer (senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi ikatan strukturnya berbeda)
Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan kovalen
Senyawa organik dapat ditemukan di alam, seperti pada tumbuhan dan hewan, atau dapat disintesis di laboratorium. Kimia organik sintetis memainkan peran penting dalam pembuatan obat-obatan, plastik, dan bahan kimia lainnya.
Faktanya, terdapat berbagai penerapan kimia organik dalam kehidupan sehari-hari, antara lain pada bidang makanan, obat-obatan, bahan bakar, pewarna, tekstil, parfum, dan lain sebagainya.
Kimia organik juga sangat penting dalam biokimia, yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup. Molekul-molekul penting seperti protein, enzim, DNA, RNA, dan karbohidrat adalah senyawa organik yang kompleks.
Beberapa contoh penerapan kimia organik dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
Padatan: Arang, batu bara, grafit, gula, lemak, dan sebagainya
Cairan: Asam cuka, benzena, asetilena, etanol dan sebagainya
Zat Volatil: Naftalena, kapur barus
Gas: Metana, etana, etena dan etuna, dan lainnya
Baca juga: Peran Ilmu Kimia Organik dalam Dunia Farmasi
Apa itu ochem? Organic chemistry atau kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik adalah senyawa yang dapat diperoleh dari organisme hidup.(DK)