
Bagaimana memastikan bahwa pengajaran dilakukan agar murid berpikir dan memahami secara mendalam, bukan sekadar mengajar untuk menyampaikan materi? Sudah bukan zamannya lagi guru menerangkan dan murid hanya mendengarkan.
Guru dan siswa perlu saling bersinergi di kelas untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kritis dan kolaboratif. Oleh karena itu, penting sekali untuk memastikan agar murid mampu berpikir secara mendalam terkait materi yang diajarkan oleh guru.
Bagaimana Memastikan bahwa Pengajaran Dilakukan agar Murid Berpikir dan Memahami Secara Mendalam, Bukan Sekedar Mengajar untuk Menyampaikan Materi Pelajaran?

Bagaimana memastikan bahwa pengajaran dilakukan agar murid berpikir dan memahami secara mendalam, bukan sekedar mengajar untuk menyampaikan materi? Guru dituntut untuk menjadi pendidik sekaligus sahabat murid-muridnya.
Oleh karena itu, guru sebaiknya tidak hanya sekadar menyampaikan materi di kelas dan menganggap tugasnya sudah selesai. Beberapa hal yang perlu dilakukan guru untuk memastikan murid mampu berpikir dan memahami pembelajaran secara mendalam yaitu:
1. Terapkan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri
Mengutip buku Model Pembelajaran Berbasis Masalah oleh Trian Pamungkas (2020), hadapkan siswa pada masalah nyata, misalnya seperti isu kenakalan remaja. Lalu, biarkan mereka mencari solusi, menemukan data, dan menyimpulkan hasilnya. Hal ini dapat melatih pemikiran kritis, evaluatif, dan aplikatif.
2. Susun Aktivitas Berdasarkan Bloom’s Taxonomy
Terapkan taksonomi bloom yang mengubah siswa yang semula menghafal menjadi menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hal ini bisa dimulai dari pengetahuan dasar dan lanjut berikwn pertanyaan terbuka atau proyek yang memaksa siswa berpikir analitis.
3. Gunakan Teknik Bertanya ala Socratic
Dorong siswa diskusi dengan cara memberikan pertanyaan yang bersifat “menggali”. Teknik ini dapat merangsang siswa untuk mengevaluasi dan menguatkan argumen.
4. Reciprocal Teaching & Reflective Practice
Ajak siswa untuk lebih aktif memahami teks melalui beberapa strategi, seperti bertanya, merangkum, dan memprediksi. Selain itu, ajak siswa merenungkan proses belajarnya tentang apa yang belum dimengerti dan bagaimana cara memahaminya.
5. Diskusi, Debat, dan Role-Playing
Adakan diskusi, debat, atau memainkan role playing. Teknik ini mendorong kemampuan menalar, memperluas pemikiran, dan memahami berbagai argumen.
6. Peta Konsep & Diagram Interaktif
Dorong siswa membuat peta konsep untuk menghubungkan ide-ide. Teknik ini bisa diterapkan untuk memahami struktur dsn mengetahui celah pemahaman.
Baca juga: Cooperative Learning: Pengertian dan Manfaatnya dalam Pendidikan
Itulah jawaban terkait, bagaimana memastikan bahwa pengajaran dilakukan agar murid berpikir dan memahami secara mendalam, bukan sekedar mengajar untuk menyampaikan materi. Dengan menerapkan teknik mengajar di atas, diharapkan siswa dapat berpikir kritis dan analitis. (DLA)