Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), turut menanggapi tudingan yang menyebut Presiden Prabowo Subianto sebagai presiden boneka yang dikendalikan olehnya. Prabowo sendiri sudah membantah hal ini.
“Ndak ada, ndak ada (mengendalikan Prabowo). Saya melihat kepemimpinan Pak Prabowo adalah kepemimpinan yang kuat,” ujar Jokowi di kediamannya di Jalan Kutai Utara I, Banjarsari, Solo, Rabu (7/5).
Mantan Wali Kota Solo ini menilai Prabowo memiliki visi dan kepemimpinan yang kuat.
“Beliau memiliki visi yang kuat, memiliki leadership yang kuat, program-programnya juga jelas. Step-step perencanaan diimplementasi juga baik,” kata Jokowi yang mengalahkan Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019 ini.
Dia mengakui memang ada komunikasi dengan Presiden Prabowo, tetapi lebih kepada bentuk silaturahmi. Jokowi juga membantah sering berkomunikasi dengan Presiden Prabowo, apalagi rutin.
“Ndak ada (komunikasi rutin). Ya memang ada beberapa komunikasi, misalnya telepon mengucapkan selamat tahun baru, yaa jam 1 malam. Telepon video call untuk ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. Yang lainnya (masukan-masukan) nggak, ” ujarnya.
Jokowi menegaskan komunikasi dengan Presiden Prabowo sama dengan komunikasi dengan mantan presiden lainnya.
“Beliau ada beberapa berkomunikasi dengan mantan presiden dan juga tidak hanya dengan saya, dengan Ibu Megawati (Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI), dengan Pak SBY (Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono) kan juga berkomunikasi,” ucap Jokowi.
Ia menambahkan pihaknya meminta agar semua pihak tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif dari komunikasi yang dilakukan Presiden Prabowo dengan dirinya atau dengan mantan-mantan presiden lainnya.
“Jangan membayangkan seperti itu (presiden boneka), karena beliau memiliki kepemimpinan leadership yang sangat kuat. Visinya kuat untuk bangsa dan negara rakyat kita,” pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Prabowo menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai presiden boneka yang dikendalikan oleh Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (5/5).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo secara tegas membantah anggapan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah dari Presiden Jokowi. Ia menilai tuduhan itu tidak berdasar dan menyesatkan.
Prabowo menjelaskan komunikasi dan konsultasi antara pemimpin merupakan hal yang wajar dan menunjukkan sikap kenegarawanan.
"Bahwa kita konsultasi, iya. Itu seorang pemimpin yang bijak. Konsultasi. Minta pendapat, minta saran. Beliau 10 tahun berkuasa," ujarnya.