Membumikan Pembelajaran Mendalam

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Membumikan Pembelajaran Mendalam (Dok. Pribadi)

MESKIPUN wacana tentang pembelajaran mendalam (deep learning) kian ramai diperbincangkan di kalangan akademisi dan media pendidikan, banyak guru masih memandangnya sebagai konsep yang jauh dari jangkauan praktik. Bagi sebagian besar guru, pembelajaran mendalam terasa abstrak, normatif, dan sulit diterapkan di ruang kelas.

Tak mengherankan jika beragam pandangan--bahkan keraguan--muncul dari mereka yang justru menjadi ujung tombak pendidikan. Ini menunjukkan adanya jurang antara wacana dan praktik, antara idealisme konsep dan realitas pembelajaran sehari-hari di sekolah.

Ada beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa banyak guru merasa pembelajaran mendalam sulit diterapkan. Pertama, masih banyak guru yang belum benar-benar memahami apa itu pembelajaran mendalam dan bagaimana cara menggunakannya dalam pengajaran sehari-hari. Sebagian juga menganggap bahwa pendekatan ini hanya cocok untuk siswa yang pintar. Padahal, justru semua siswa--tanpa kecuali--perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis.

Kedua, banyak sekolah merasa mereka kekurangan sumber daya untuk menerapkan pembelajaran mendalam. Padahal, guru bisa memulai dari apa yang sudah ada dan menyesuaikan metode belajar agar sesuai dengan kebutuhan siswa.

Ketiga, pembelajaran mendalam sering dianggap hanya cocok untuk pelajaran tertentu seperti matematika atau sains. Padahal, pendekatan ini bisa diterapkan di semua mata pelajaran untuk membantu siswa memahami materi secara lebih mendalam dan bermakna.

Keempat, ada anggapan bahwa pembelajaran mendalam tidak bisa diukur. Faktanya, jika guru menggunakan alat ukur yang tepat seperti rubrik penilaian yang jelas dan terstruktur, proses dan hasil belajar siswa tetap bisa dinilai secara objektif. Mitos-mitos semacam ini perlu diluruskan melalui diskusi dan pelatihan guru yang terarah, berkelanjutan, dan berbasis praktik.

PEMBELAJARAN MENDALAM

Apa itu pembelajaran mendalam? Pada tataran praktik di ruang kelas, pembelajaran mendalam sederhananya dapat didefinisikan sebagai proses di mana siswa memahami dan memperoleh (earned) pengetahuan yang sudah dipelajari, dan siswa bersangkutan dapat menggunakan pengetahuan itu untuk menyelesaikan persoalan baru yang dihadapi pada situasi yang berbeda.

Pendidikan modern, menurut McTighe dan Gareis (2022), harus mempersiapkan siswa untuk dapat menerapkan hasil pembelajaran mereka pada situasi baru--dengan kata lain, mampu mentransfer. Grant Wiggins (2005) menyatakan bahwa kemampuan transfer akan tampak ketika siswa mampu memanfaatkan hasil pembelajaran itu pada waktu, tempat, dan keadaan yang berbeda. Kemampuan untuk mentransfer membutuhkan pemikiran strategis serta kebiasaan berpikir reflektif dan fleksibel, bukan sekadar mengingat informasi atau melakukan prosedur secara mekanis. Pertanyaannya, bagaimana kita memastikan bahwa siswa telah belajar secara mendalam?

Menurut McTighe dan Gareis (2022), pertanyaan ini mencerminkan pola pikir ‘jika-maka’: jika kita meyakini bahwa tujuan utama pembelajaran adalah mempersiapkan siswa untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan mereka, maka kita harus mengumpulkan bukti yang dapat menunjukkan sejauh mana siswa mampu melakukan transfer sebagai indikator dari pembelajaran mendalam.

DESAIN PEMBELAJARAN

Grant Wiggins dan Jay McTighe, melalui pendekatan Understanding by Design (UbD), menawarkan kerangka pembelajaran mendalam dengan fokus pada perencanaan yang berorientasi ke hasil akhir. Langkah pertama dan terpenting ialah merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Tujuan ini menggambarkan profil perilaku, kemampuan, atau kompetensi yang diharapkan muncul pada siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

Setelah itu, guru perlu menetapkan bukti-bukti yang akan digunakan sebagai indikator untuk menilai apakah tujuan tersebut telah tercapai. Pada tahap ini, guru juga sudah menentukan jenis dan bentuk penilaian (multiple measures) yang sesuai. Barulah setelah itu, strategi dan metode pembelajaran dipilih dan dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Tiga tahap utama dalam pendekatan UbD dapat diringkas sebagai berikut: Tahap pertama ialah Identifikasi tujuan, di mana guru menetapkan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur. Tahap kedua ialah perancangan penilaian, di mana guru menyusun bentuk penilaian autentik dan berbasis kinerja untuk menilai sejauh mana pemahaman siswa. Adapun tahap ketiga ialah perencanaan pembelajaran, yaitu merancang kegiatan pembelajaran yang sistematis dan bermakna agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui strategi UbD, guru dapat membantu siswa membangun pemahaman yang lebih dalam dan tahan lama terhadap materi pembelajaran.

Dalam menerapkan ketiga tahapan itu, penting untuk menjaga kesinambungan dan keselarasan antarkomponen, yakni 1) Memastikan bahwa penilaian yang dirancang benar-benar mencerminkan dan mencakup keseluruhan aspek dari tujuan pembelajaran, 2) Memastikan bahwa strategi pembelajaran yang dipilih relevan dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, serta 3) Memastikan bahwa metode penilaian sejalan dengan strategi pembelajaran yang digunakan sehingga hasil yang diukur sesuai dengan proses yang dijalankan.

Berikut ini beberapa pendekatan yang sangat mungkin sudah dikenal luas oleh guru dan dapat dengan mudah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

1. Menyajikan beragam contoh. Guru dapat memperkaya pemahaman siswa dengan memberikan berbagai contoh yang relevan sehingga siswa mampu mengaplikasikan konsep yang dipelajari dalam konteks yang berbeda.

2. Mengaitkan dengan kasus nyata. Melibatkan kasus-kasus dari dunia nyata membantu siswa memahami konsep secara lebih konkret dan melatih kemampuan mereka menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menggunakan proyek berbasis masalah. Proyek yang dirancang dari persoalan nyata mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep secara mendalam sekaligus membangun keterampilan berpikir kritis dan transfer pengetahuan.

4. Menerapkan penilaian autentik. Penilaian yang mencerminkan situasi nyata memungkinkan siswa menunjukkan sejauh mana mereka mampu menggunakan konsep yang dipelajari dalam konteks yang bermakna, sekaligus mengembangkan keterampilan transfer.

Menerapkan pendekatan UbD dalam pembelajaran mendalam menempatkan guru sebagai perancang utama pengalaman belajar yang bermakna. Melalui strategi ini, guru tidak hanya mengajarkan konsep, tetapi juga melatih siswa untuk berpikir kritis, mengenali pola, mengintegrasikan informasi, dan menciptakan solusi baru.

Proses ini memperkuat kemampuan transfer siswa--yakni kemampuan menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi yang beragam dan tak terduga. Inilah investasi jangka panjang yang sesungguhnya: membekali siswa dengan cara berpikir yang lentur, bernalar, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata. Pembelajaran tidak berhenti di ruang kelas, tapi terus hidup dalam tindakan mereka sehari-hari.

Read Entire Article