
Memahami indikator ekonomi sangat penting dalam merancang strategi keuangan yang tepat sasaran. Salah satu indikator penting adalah CPI (Consumer Price Index). Apa itu CPI yang kerap digunakan untuk menilai kondisi ekonomi?
CPI berfungsi untuk mengukur perubahan harga rata-rata barang dan jasa konsumsi rumah tangga. CPI menjadi data penting dalam kebijakan ekonomi karena dapat mencerminkan arah inflasi secara umum.
Hubungan antara CPI dan inflasi sangat memengaruhi keputusan pelaku pasar dan bank sentral. Pada Panduan Trading dari A sampai Z, Gisar Ari Turrokhman (2019:185) menjelaskan CPI tergolong indikator medium volatility expected.
Apa Itu CPI, Jenis, Komponen, dan Cara Hitungnya

Pengertian apa itu CPI adalah indeks yang mencerminkan perubahan harga dari waktu ke waktu. Indeks ini mengukur tingkat rata-rata biaya yang dikeluarkan rumah tangga terhadap berbagai jenis barang dan jasa.
Kategori dalam CPI mencakup makanan, perumahan, transportasi, pakaian, dan layanan lainnya. Data ini umumnya diterbitkan secara rutin oleh lembaga resmi seperti Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) di Amerika Serikat.
Terdapat dua jenis data inflasi yang dicakup dalam laporan CPI secara umum. Inflasi utama mencakup seluruh harga termasuk energi dan makanan yang bersifat fluktuatif.
Sebaliknya, inflasi inti mengecualikan elemen harga yang tidak stabil seperti bahan pangan dan energi. Inflasi utama digunakan sebagai indikator sasaran oleh bank sentral dalam menetapkan arah kebijakan.
CPI terdiri dari delapan kelompok pengeluaran konsumen yang dijadikan indikator perbandingan. Kategori tersebut termasuk bahan bangunan perumahan, makanan dan minuman, serta pendidikan dan komunikasi.
Perubahan nilai CPI dapat memengaruhi pasar dalam jangka pendek melalui spekulasi ekonomi. Kebijakan moneter biasanya akan dikaji ulang jika angka inflasi yang dilaporkan menunjukkan tren signifikan.
CPI diukur berdasarkan rata-rata perubahan harga dari sampel populasi tertentu. Di Amerika Serikat, terdapat dua kategori utama yaitu CPI-U untuk penduduk perkotaan dan CPI-W untuk pekerja kantoran.
BLS menggunakan nilai dasar indeks sebesar 100 sebagai titik referensi pembanding. Jika nilai CPI tercatat 110, artinya terjadi kenaikan rata-rata harga sebesar 10 persen.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Inflasi dan Cara Mengatasinya
Dengan memahami apa itu CPI, pelaku pasar dapat menilai arah inflasi secara lebih akurat. Data CPI bukan sekadar angka, melainkan cerminan kondisi ekonomi yang memengaruhi suku bunga dan daya beli masyarakat. (HAN)