
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan akan berkantor di kantor Danantara Indonesia di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, minimal satu kali dalam sepekan untuk mengawasi kinerja Danantara.
Erick memastikan hubungan antara Kementerian BUMN dan Danantara berlangsung baik dan saling mendukung. Danantara saat ini bertanggung jawab atas 100 persen operasional dan investasi BUMN.
"Kami hanya regulasi pengawasan, bahkan Alhamdulillah saya diberikan kantor di Danantara di mana sudah ada kesepakatan Insyaallah setiap seminggu sekali minimum, saya akan berada di sana untuk mendapatkan laporan kinerja ataupun supporting system yang diperlukan," jelasnya saat Rapat Kerja Komisi VI DPR, Selasa (8/7).

Erick menyebutkan, Kementerian BUMN dan Danantara memiliki peta besar. Dia juga mengusulkan agar kedua pihak bersama Komisi VI melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk memetakan hak dan kewajiban masing-masing.
"Saya mengusulkan kembali ya kalau kita bisa FGD supaya detail, jadi semua Komisi VI bisa menjadi juga kepanjangan tangan untuk menjelaskan apa peran hak dan kewajiban dari kami semua karena kami juga sudah menjelaskan dari banyak pihak luar negeri seperti S&P Moody's yang awalnya pun masih belum terinformasikan," jelasnya.
Untuk memenuhi tanggung jawab sebagai pengawas Danantara, Erick menilai Kementerian BUMN membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk tahun 2026, yakni Rp 604 miliar.
Nominal tersebut jauh lebih besar dari pagu indikatif anggaran yang ditetapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk RAPBN 2026, yakni sebesar Rp 150 miliar.
"Kenapa tadi Rp 150 miliar itu cukup untuk gaji, karena akan penambahan pegawai untuk pengawasan dan ini tidak mau overlapping dengan tentu tadi yang sudah dijalankan selama ini dengan baik," ungkap Erick.
Erick menyebutkan anggaran Kementerian BUMN dapat dikontribusikan dari Perum yang diperkirakan memberikan dividen mulai tahun 2026 sebesar Rp 200-300 miliar.
Di sisi lain, berdasarkan UU No 1 Tahun 2025 tentang BUMN, Erick mengungkapkan Kementerian BUMN juga masih mendapatkan dividen dari Danantara karena memegang 1 persen saham Seri A.