Pemuda Manfaatkan Medsos, Kepala PCO: Harus Skeptis, bukan Sinis

5 hours ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengajak mahasiswa dan generasi muda lainnya untuk kritis serta skeptis saat menerima informasi dari media sosial (medsos).

Menurut Hasan, sikap kritis dan skeptis itu membantu pengguna media sosial untuk terhindar dari brain rot— penurunan fungsi kognitif yang disebabkan oleh terlalu banyak terpapar konten media sosial yang dangkal dan tidak berkualitas.

“Kita harus tetap skeptis bukan sinis, melakukan klarifikasi demi mencari akurasi, menguatkan literasi, dan menjauhkan reaksi emosi semata, serta membangun kesadaran kritis,” kata Hasan Nasbi saat berbicara dalam acara diskusi di Universitas Al Azhar, Jakarta, Senin.

Di hadapan 200 lebih mahasiswa, Hasan kemudian menyebut media sosial itu seperti simulakra — istilah yang digunakan oleh filosof Prancis Jean Baudrillard. Dalam bahasa yang sederhana, simulakra itu disebut oleh Hasan sebagai “dunia tontonan”.

Dalam “dunia tontonan”, mayoritas konten yang diunggah di media sosial sering kali membuat penggunanya terjebak dalam citra yang tidak sesuai dengan realitas atau fakta. Hasan kemudian mencontohkan manakala ada insiden kecelakaan, banyak warga yang menyaksikan itu memilih untuk merekam kejadian, tetapi tidak menolong mereka yang menjadi korban.

Bagi mereka yang merekam, konten kecelakaan jauh lebih penting karena dapat menjadi video yang viral.

Dengan demikian, media sosial pun dipenuhi oleh konten-konten acak, berdurasi pendek, yang menghibur ataupun yang memancing emosi, tetapi minim pengetahuan. Konten-konten tersebut mampu menghimpun perhatian banyak pengguna media sosial, tetapi kemudian kebiasaan untuk melihat-lihat konten (scrolling) media sosial dapat membuat daya kognitif penggunanya menurun (brain rot).

“Brain rot terjadi karena informasi pendek-pendek, random (acak). Kita digiring oleh algoritma. Sebentar nonton apa, sebentar nonton yang lain. Jadi, daya ingat kita betul-betul terganggu,” kata Hasan Nasbi dalam acara diskusi PCO Goes to Campus di Universitas Al Azhar.

Dalam acara diskusi yang sama, Hasan pun membagikan tips-tips pribadinya untuk mencegah brain rot. Dia pribadi pun mempraktikkan tips-tips itu untuk dirinya dan keluarganya.

“Kalau di keluarga, anak saya cuma punya modal nonton tab (menggunakan gawai untuk melihat tayangan medsos atau bermain gim, red.) selama 2 jam. Kalau dia pengen nambah jam nonton, dia harus menamatkan atau membaca buku, misalnya dia harus membaca buku 1 jam,” kata Hasan.

Hasan menjelaskan tips itu menjadi siasat untuk melatih otak agar mampu mendalami informasi, dan menyimak tayangan dalam durasi yang lama.

“Hari ini kita minim kedalaman. Sekarang ukuran kebenaran bukan kebenaran objektif, tetapi viralitas, tetapi banyak orang yang protes atau tidak. Itu dijadikan sebagai ukuran kebenaran,” kata Kepala PCO.

sumber : Antara

Read Entire Article