Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan harga daging ayam akan kembali normal dalam waktu sepekan. Ia telah meminta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, untuk menangani permasalahan ini.
“Kami sudah minta Dirjen PKH hampir tiap hari. Kami monitor. Tadi sudah mulai ada kenaikan harga daging ayam. Kami janji satu minggu sudah normal kembali. Bila satu minggu tidak normal, saya yang turun tangan,” kata Amran di kantornya, Sabtu (26/4).
Amran menekankan bahwa harga daging ayam harus selalu terjaga agar tidak merugikan banyak pihak, termasuk para produsen.
“Kemarin saya minta (kepada Dirjen PKH) kapan harga bisa normal. Katanya minggu depan, paling lambat. Kalau tidak normal, saya yang turun tangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Amran menuturkan penyebab anjloknya harga daging ayam adalah produksi yang melimpah. Untuk itu, ia menilai solusi dari permasalahan ini adalah mendorong ekspor daging ayam.
Ia melihat peluang ekspor daging ayam serupa dengan ekspor telur yang telah dilakukan akibat tingginya produksi dalam negeri.
“Memang produksi kita tinggi. Solusinya adalah ekspor. Telur kemarin sudah mulai diekspor ke beberapa negara. Ada 40 kontainer, kalau tidak salah, yang dilaporkan akan diekspor. Sebenarnya ayam dan telur sudah kita ekspor, termasuk ke Jepang,” jelasnya.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional per pukul 17.10 WIB, harga daging ayam ras pedaging (hidup) tercatat Rp19.565 per kg, atau 21,74 persen lebih rendah dibanding Harga Acuan Penjualan (HAP) nasional sebesar Rp25.000 per kg.
Sementara itu, harga daging ayam ras di tingkat konsumen Rp34.339 per kg, lebih rendah 14,15 persen dari HAP sebesar Rp40.000 per kg.
Sebelumnya, Ina, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Kwitang, Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa harga daging ayam turun sekitar 40 persen dari kondisi normal.
Harga yang biasanya Rp30.000 per kg kini menjadi Rp24.000–25.000 per kg. Sementara harga ayam per ekor turun dari Rp35.000 menjadi Rp30.000, dan harga dada ayam filet turun dari Rp50.000 menjadi Rp45.000 per kg, bahkan harga tertingginya pernah mencapai Rp60.000 per kg.
Sebelumnya, pedagang daging ayam di pasar tradisional mengeluhkan jumlah pembeli yang anjlok, sehingga harga daging ayam ikut melemah. Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Sugeng Wahyudi, mengatakan harga beli ayam oleh pedagang kepada peternak saat ini hanya setara dengan biaya produksi.
“Harga ayam di kandang (yang dijual peternak ke pedagang) saat ini Rp13.500 per kg, sedangkan modal peternak Rp17.000 per kg,” kata Sugeng.