
Hi!Pontianak - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) rencananya akan memulai kegiatan bongkar muat peti kemas di Terminal Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, pada 15 Juni 2025 mendatang.
General Manager Pelindo Pelabuhan Pontianak, Kalbar Yanto, mengatakan perseroan menyiapkan alat berupa 2 unit alat bongkar muat di dermaga jenis harbour mobile crane (HMC) sebagai tahap awal pengoperasian Terminal Kijing untuk kegiatan peti kemas.
"Selain itu, disiapkan juga alat untuk penumpukan peti kemas di lapangan jenis reach stacker (RS) dan juga truk untuk kegiatan terminal," ungkapnya, Kamis, 29 Mei 2025.
“Secara bertahap di tahun 2026 nanti kami juga akan mendatangkan quay container crane (derek peti kemas di dermaga) dan juga rubber tyred gantry-RTG (derek peti kemas di lapangan penumpukan,” tambah Kalbar.
Asosiasi Logistik Pontianak Beri Dukungan
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Pemilik Kapal Indonesia (INSA) Pontianak mendukung rencana pengoperasian Terminal Kijing untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.
Ketua DPC INSA Pontianak, Tju Fo Phin, mengatakan pengoperasian Terminal Kijing menjadi salah satu langkah maju sebagai mitigasi atas Pelabuhan Dwikora yang berada di sungai Kapuas.
"Pelabuhan sungai memiliki kecenderungan terjadinya sedimentasi yang berakibat pada kedalaman alur dan kolam pelabuhan. Kapal kandas karena kedalaman alur dan kolam pelabuhan di sungai Kapuas sekarang menjadi hal biasa, bukan hal yang luar biasa lagi," ungkapnya.
Keterbatasan alur dan kolam akan terus terjadi selama pelabuhan masih mengandalkan sungai Kapuas. Dalam jangka panjang, hal tersebut mengganggu arus kapal dan logistik di Pontianak dan sekitarnya. Sehingga operasional Terminal Kijing untuk peti kemas diharapkan menjadi angin segar bagi pelaku logistik di Pontianak.
"Kami menyadari ke depan ukuran kapal dan muatan juga akan semakin besar, Pelabuhan Dwikora pasti lama-lama juga tidak bisa lagi menampung kebutuhan tersebut dengan keterbatasan alur dan kolam pelabuhan," lanjut Tju Fo Phin.
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalbar, Dharmayadi, mengatakan pengoperasian Terminal Kijing harus diperhatikan dan direncanakan dengan baik. Kesiapan alat dan SDM yang akan mengoperasikan terminal juga penting, jangan sampai hal tersebut menyebabkan terjadinya kendala operasional.
"Kami asosiasi sangat mendukung, secara bertahap nanti juga ekosistem akan menuju ke sana, Pelindo kiranya dapat segera menyiapkan fasilitas dan alat yang sesuai untuk kegiatan peti kemas," tuturnya.