
Para pejalan kaki terlihat melintasi trotoar di sekitar Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, di Kamis (29/5). Ada kalanya, mereka harus mengambil jalur turun dari trotoar dan menapaki sisi jalan raya karena kesulitan melalui trotoar yang rusak.
kumparan yang ikut berjalan kaki di trotoar sekitar Jalan Pasteur mengalami hal serupa.
Kadang untuk meniti jalan trotoar, harus berjalan sedikit miring karena susunan bebatuan yang tumpang-tindih, tidak rata.

Belum lagi saat ada sepeda motor atau mobil yang berhenti di trotoar, membuat pejalan kaki harus mengalah, berjalan di sisi jalan raya dan harus bersinggungan dengan kendaraan yang sedang melintas, yang kadang bisa membahayakan diri.
Selain rusak, beberapa trotoar di Jalan Pasteur juga tidak dilengkapi fasilitas guide block atau pemandu jalan untuk para penyandang disabilitas.

Kalaupun ada, beberapa guide block terlihat kusam dan mulai hilang. Hanya di awal saja guide block terlihat, tetapi menuju tengah guide block tersebut mulai bolong-bolong.
Berlanjut ke Jalan Pajajaran, Jalan RE Martadinata, dan Jalan Purnawarman. Hal serupa juga terjadi.
Trotoar yang seharusnya menjadi tempat nyaman untuk pejalan kaki, namun perlahan sudah mulai kehilangan fungsinya. Terlihat beberapa lubang besar di atas trotoar.
Hanya dua langkah dari rambu penyandang disabilitas, guide block yang berfungsi sebagai pemandu jalan rusak. Selain rusak, beberapa guide block juga tidak rata. Ada yang masih terpasang, ada pula yang hilang-hilangan.
Hampir Tertabrak
Sebagian warga mengaku cukup kesulitan saat melaluinya. Maria (56), warga asal Cicendo, bercerita, tak jarang dirinya hampir tertabrak oleh kendaraan karena harus melalui jalan raya.
Apalagi sekarang kedua kakinya sudah mulai sakit-sakitan karena faktor usia, sehingga trotoar rusak membuatnya kesulitan.
“Duh, buat lewat aja di (trotoar) itu aja susah. Pernah waktu itu saya hampir ketabrak karena jalan terlalu ke jalan raya. Ya, gimana mau lewat trotoar kalau keadaannya aja gini,” tuturnya saat dijumpai di Jalan Purnawarman, Bandung, Jawa Barat.


“Kaki saya tuh udah mulai sakit-sakitan jadi kadang kalau jalan enggak rata tuh susah. Pernah juga saya nyaris jatuh, untung aja kaki saya nggak kenapa-napa,” sambungnya.
Hal serupa juga dirasakan Rara (25), warga asal Jalan Aceh, yang mengaku tak nyaman dengan struktur trotoar yang naik turun.
“Kurang nyaman sih soalnya ada trotoar yang retak-retak gitu. Jadi trotoarnya naik turun,” imbuhnya.