Tips Mengatasi Kram Kaki Saat Lari Menurut Pendapat Expert

Ilustrasi Lari. Foto: 4 PM production/Shutterstock

Kram kaki dan betis sering terjadi saat lari, terutama jika jarak tempuhnya cukup jauh atau long run. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kelelahan otot, dan faktor lainnya.

Bagi pelari pemula, kram kaki biasanya terjadi karena kurang pemanasan. Kalaupun pemanasan, gerakan yang dilakukan belum maksimal sehingga terjadi otot kaget saat digunakan berlari jauh.

Kram kaki juga bisa terjadi apabila teknik lari yang digunakan salah. Salah satu member teman kumparan Running, Akbar, bercerita bahwa ketika ia baru memulai hobi lari, kakinya sering kram akibat teknik lari yang salah.

“Waktu awal berlari saya menggunakan teknik berlari yang salah. Contohnya bertumpu pada ujung kaki/tumit yang membuat tumpuan lebih condong ke satu sisi,” ucap Akbar.

Lalu, bagaimana cara mengatasi kram kaki yang mengganggu saat lari? Soal itu, sejumlah expert membagikan pendapatnya yang bisa disimak di bawah ini.

Tips Mengatasi Kram Kaki Saat Lari

Ilustrasi Lari. Foto: muse studio/Shutterstock

Sebenarnya untuk mengatasi kram kaki saat lari, kamu perlu mengidentifikasi penyebabnya terlebih dahulu. Menurut captain teman kumparan Running Club, Yaman, jika penyebabnya karena kurang pemanasan, maka yang kamu harus lakukan adalah pemanasan dengan baik.

“Untuk menangani sakit saat berlari, kemungkinan itu kurang pemanasan, jadi untuk mengatasi hal tersebut diperlukan peregangan otot dengan baik,” ucap captain Yaman.

Pelari juga perlu memerhatikan jenis sepatu yang digunakan. Sebab, tak jaram kram muncul akibat pemilihan sepatu yang salah. Bambang Yulianto selaku personal trainer menekankan bahwa sepatu yang digunakan saat lari harus pas dan nyaman.

“Perlu latihan penguatan otot di area kaki dan juga pemilihan jenis sepatu yang pas nyaman di kaki,” ujar Bambang yang akrab disapa Mas Bams.

Akbar mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami kram kaki akibat salah pilih sepatu. Sebagai pemula, pria 21 tahun itu sering berlari dengan pace pelan, tapi mencoba menggunakan sepatu carbon yang sering digunakan pelari dengan pace cepat. Alhasil, kakinya mengalami kram yang mengurangi performa lari.

Ilustrasi lari marathon. Foto: AFP/Andrej ISAKOVIC

“Untuk pace rendah, coba gunakan sepatu yang nyaman untuk kaki sendiri, jangan pernah memaksakan untuk menggunakan sepatu carbon jika memang kaki belum mumpuni seperti seorang atlet,” saran Akbar.

Tips dari Akbar apabila terjadi kram kaki adalah mengompres dengan air dingin agar nyerinya reda. Kompres air dingin memang disarankan untuk cedera atau kram yang baru terjadi sebagaimana dijelaskan dalam laman Hopkins Medicine.

Jika dalam 48 jam kram tak kunjung hilang, kamu bisa kompres menggunakan air hangat untuk mengurangi kekakuan sendi dan merilekskan otot yang masih tegang.

Perlu diketahui bahwa kaki yang sakit saat lari tidak selamanya karena kram otot. Jika nyeri terasa pada tulang betis depan, bisa jadi itu adalah cedera tulang kering (shin splint).

Coach lari Syahrul menyarankan untuk berlatih teknik lari menggunakan metode running drills agar tulang kering tidak sakit saat lari. “Solusinya coba berlatih teknik lari dengan baik dengan melakukan drill,” ucapnya.

Jadi yang paling update tentang event Running, gabung komunitas teman kumparan Running Club sekarang http://kum.pr/running