
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menunjuk Denny Januar Ali alias Denny JA menjadi Komisaris Utama dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menjadi Komisaris. Kabar tersebut menjadi salah satu berita populer sepanjang Kamis (10/7).
Kemudian, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan Indonesia berpeluang untuk mencari pasar ekspor beras dengan Vietnam. Berikut ringkasannya:
PHE Merombak Jajaran Direksi dan Komisaris
PT Pertamina (Persero) melakukan restrukturisasi jajaran direksi di sejumlah subholding, termasuk PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Sekretaris Perusahaan Pertamina, Arya Dwi Paramita, menyampaikan bahwa pengukuhan susunan direksi baru subholding dilakukan pada Selasa (8/7).
Salah satu perubahan mencolok adalah penunjukan Denny JA sebagai Komisaris Utama PHE. Dikenal sebagai peneliti, konsultan politik, dan sastrawan, Denny juga merupakan pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Ia menggantikan Rinaldi Firmansyah yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.

Selain Denny JA, nama-nama lain yang masuk dalam jajaran komisaris antara lain Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Stella Christie dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari. Terdapat juga Andika Pandu Paragabaya serta Nepos MT Pakpahan yang ikut bergabung sebagai Komisaris, dan Iggi Haruman Achisen yang dipercaya sebagai Komisaris Independen.
Sementara itu, posisi Direktur Utama PHE kini dijabat oleh Awang Lazuardi, menggantikan Chalid Said Salim. Untuk posisi Direktur Pengembangan dan Produksi, pemegang saham menunjuk Mery Luciawaty.
Adapun posisi Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial kini diisi oleh Edy Karyanto menggantikan Rachmat Hidajat. Lalu ada Ery Sulistyo Sutikno ditetapkan sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis, menggantikan Whisnu Bahriansyah yang kini menduduki jabatan baru sebagai Direktur Manajemen Risiko.
Indonesia Mau Ekspor Beras Bareng Vietnam
Berkat stok beras di dalam negeri yang sudah lumayan besar, Mentan Amran menyatakan bahwa Indonesia berpeluang untuk mencari pasar ekspor beras bersama Vietnam.
“Artinya kalau kita lebih (pasokannya), kita bisa sama-sama mengekspor. Mungkin, ya. Pandangan saya kita ekspor ke negara yang butuh,” kata Amran ditemui di Gedung DPR RI, dikutip Jumat (11/7).

Vietnam berencana menandatangani kesepakatan baru dengan Indonesia guna meningkatkan pengiriman beras jangka panjang, menyusul penurunan ekspor beras negara tersebut pada paruh pertama tahun ini.
Mengutip Reuters, Indonesia merupakan pasar utama bagi ekspor beras Vietnam. Namun, volume ekspor Vietnam ke Indonesia anjlok hingga 97 persen menjadi hanya 19.000 metrik ton pada semester I tahun ini. Penurunan ini terjadi karena Indonesia mengurangi impor beras dari Vietnam akibat tingginya stok beras di dalam negeri.