
PADA 25 April lalu, di Hotel Santika, Palu, Sulawesi Tengah, pemerintah Indonesia mengadakan upacara pemberian sertifikat kinerja lingkungan untuk perusahaan. Sebanyak 20 perusahaan dari Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menerima Sertifikasi Lingkungan Biru, termasuk PT. Sulawesi Mining Investment, PT. Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry, PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel, PT. Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy, PT. Tsingshan Steel Indonesia, PT. Huaneng Metal Industry, PT. Hengjaya Nickel Industry, PT. Ranger Nickel Industry, PT. Cahaya Smelter Indonesia, PT. Bukit Smelter Indonesia, PT. Lestari Smelter Indonesia, PT. Ocean Sky Metal Industry, PT. Walsin Nickel Industrial Indonesia, PT. Zhao Hui Nickel, PT. Dexin Steel Indonesia, PT. Huayue Nickel Cobalt, PT. Lestari Hua Metal Indonesia, dan PT. QMB New Energy Materials. Penghargaan ini menandai tonggak penting dalam kemajuan Kawasan Industri Morowali dalam tata kelola lingkungan.
Dalam upacara tersebut, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyatakan perlindungan lingkungan memerlukan upaya bersama antara perusahaan dan pemerintah.
Ia berharap perusahaan-perusahaan yang menerima penghargaan akan terus mematuhi hukum dan peraturan lingkungan, secara aktif menjalankan tanggung jawab sosial dalam perlindungan lingkungan, serta mendorong pembangunan berkelanjutan.
Anwar menekankan bahwa penghargaan ini tidak hanya sebagai pengakuan atas upaya masa lalu perusahaan, tetapi juga sebagai dorongan agar terus meningkatkan standar manajemen lingkungan internal.
Sebelum upacara pemberian sertifikat, Indonesia Morowali Industrial Park juga mengadakan acara amal lingkungan Run For Green di Kota Palu.
Pada hari kegiatan, lebih dari 1.000 peserta—termasuk pejabat pemerintah, karyawan perusahaan, dan relawan lingkungan—berkumpul di garis awal dengan mengenakan kaus hijau cerah untuk memulai lari simbolis sejauh 5 kilometer sebagai “perjalanan hijau”.
Bersama-sama, mereka menanam 1.000 bibit pohon. Kegiatan ini juga menampilkan berbagai aktivitas seperti lari, undian, sesi kebugaran, dan pertunjukan budaya, yang bertujuan mengintegrasikan kesadaran lingkungan serta meningkatkan kepedulian publik terhadap perlindungan lingkungan, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas.
Setelah kegiatan penanaman pohon selesai, Sekretaris Pertama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Fahrudin Yambas menyatakan bahwa inisiatif lingkungan dari Indonesia Morowali Industrial Park merupakan contoh yang patut ditiru dan layak untuk disebarluaskan, menjadi model pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dan pembangunan peradaban ekologi.
Ia mengajak lebih banyak perusahaan untuk bergabung dalam gerakan pelestarian lingkungan dan bekerja sama membangun masa depan yang hijau dan berkelanjutan.
Indonesia Morowali Industrial Park akan terus menjunjung tinggi prinsip pertumbuhan berkelanjutan, mengintegrasikan tanggung jawab ekologis ke dalam setiap aspek pengembangan industri. Kawasan ini berkomitmen untuk mempromosikan harmoni antara kemajuan industri dan ekosistem alam di tanah tropis yang subur ini. (Z-1)